Friday, July 5, 2019

bidang bidang manajemen


Bidang - Bidang Manajemen
1.Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukam untuk mengatir pemamfaatan atau pengkombinasian faktor faktor produksi agarenjadi barang yang bernilai guna. Dengan kata lain, mamajemen produksi adalah pengaturan kegiatan produksi agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan.
 2.Manajemen Pemasaran
Pemasaran menurut Philip Kotler adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Secara sederhana pemasaran juga daat diartikan sebagai kegiatan menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen.
Adapun manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan proses penyamaian produk dari produsen kepada konsumen agar berjalan secara efektif dan efisien. Sementara Philip Kotler berpendapat bahwa manajemen marketing merupakan analisis, perencanaan, pelaksana dan pengawas program program yang dirancang untuk menciptakan, membuat, dan menangani pertukaran yang menguntungkan dengan para pembeli sasaran dengam maksud agar meraih tujuan perusahaan, seperti keuntungan, laju pemjualan, dan bagian pasar.
Proses manajemen pemasaran menurut Philip Kotler terdiri atas kegiatan kegiatan menganalisis kesempatan pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix yang terdiri atas unsur 4p, yaitu product, price, place, promotion) dan mengelola usaha pemasaran.
3.Manajemen Keuangan
    Manajemen keuangan adalah kegiatan pengaturan dalam usaha pemcarian dan pemanfaatan dana agar berjalan secara efektif dan efisien. Terdapat  dua kegiatam utama yang merupakan fungsi manajemen keuangan, yaitu fungsi mendapat dana, yaitu bagimana cara memperoleh dana / modal yang paling tepat dan menguntungkan, dan fungsi menggunakan dana, yaitu bagaimana cara menggunakan dana yang ada secaran efektif dan efisien.
4.Manajemen Personalia
Menurut S.P. Hasibuan (2008) manajemen personalia adalah ilmu dan seni  mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

unsur dan fungsi manajemen


A.  UNSUR UNSUR MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah di tetapkan karena sebelumnya,dalam proses manejemen terdapat beberapa UNSUR yang asing saling terikat. UNSUR UNSUR tersebut terformulasikan  menjadi 6M.sebagai berikut.
1.Man (manusia)
Manusia merupakan faktor terpenting dalam MANAJEMEN karena subjek dan proses MANAJEMEN adalah manusia. Tujuan yang di tetapkan dalam manejemen di buat oleh manusia dan proses mencapai tujuan itu sendiri di jalankan oleh manusia.
2.Money ( uang)
Uang di butuhkan dalam memperoleh sejumlah sumber daya ekonomi seperti bahan baku dan tenaga kerja serta sebagai satuan nilai dari produk MANAJEMEN.
3.Matrealis (materi/bahan)
Materi menjadi objek manejemen yang di kelola untuk mencapai tujuan tertentu materi atau bahan baku dapat berupa barang setengah jadi maupun barangnya di.
4.Machines (mesin)
Mesin di butuhkan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja,mempercepat proses produksi serta meningkatkan kwalitas  dan kuantitas hasil produksi.
5.Methods ( metode)
Metode dapat  diartikan sebagai pendekatan atau cara yang dilakukan dalam mencapai tujuan. Tata cara tersebut meliputi cara kerja manusia, cara penggunaan mesin,cara pengelolaan materi dan uang serta sumberdaya ekonomi lainnya yang digunakan selama proses MANAJEMEN berlangsung.

C. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Manajemen adalah kegiatan-kegiatan pokok yang akan selalu ada dan melekat dalam proses manajemen dan akan dijadikan sebagai acuan oleh manajer dalam menjalankan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi  manajemen yang umum dikenal dengan singkatan POAC, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggersakan) dan controling (pengawasan). Fungsi manujemen tersebut diungkapkan oleh G. R. Ferry sebagai Bapak Manajemen.
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan dibuat setiap menangawali sebuah kegiatan atan program, perencanaan berhubungan dengan prediksi sejauh mana tujuan dapat dicapai, baik dilihat dari aspek ekonomi, sosial maupun politik. Perencanaan penting bagi sebuah organisasi karena akan memberikan arah bagi perjalanan organsasi menuju tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam marumuskan sebuah perencanaan, manusia sebagai pembuat rencana melakukan identifikasi potensi sumber daya yang ada sekitarnya. Selanjutnya direncanakan pemanfaatannya, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang sudah ditetapkan
Agar planning yang dibuat berjalan efektif, maka dalam meramuskannya hendaknya selalu memerhatikon foramula 5W+1H sebagai berikut.
a. What, yaitu berhubungan dengan apa yang hendak dicapai, dalam hal ini berhubungan dengan penetapan tujuan yang hendak dicapai.
b. Why, yaitu herhubungan dengan mengapa hal tersebut perlu dilakukan, dalam hal ini berubungan dengan penetapan alasan dilakukannya suatu kegiatan yang menjadi bagian dari perencanaan
c. Where, yaitu berhubungan dengan di mana bal tersebut alan dilakukan, dalam hal ini berhubungan dengan penetapan tempat suatu kegiatan dilaksanakan
d. When, yaitu berhubungan dengan kapan suatu kegiatan dilakukan, dalam hal ini berhubungan dengan penentuan waktu atus penjadwalan pelaksanaan suatu kegiatan
e. Who, yaitu berhubungan dengan siapa yang akan melaksanakannya, dalam hal ini berhubungan dengan penetapan orang-orang yang tepat untuk melaksanakan suatu kegiatan.
f. How, yaitu berhubungan dengan bagaimana cara melakukan suatu kegiatan, dalan hal ini berhubungan dengan cara mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi pengorganisasian berhubungan dengan pemetaan dalam pemanfaatan sumber daya yang ada dalam sebuah organisaso, termasuk di dalamnya menyangkut pembagian kerja dari sumber daya manusia yangterlihat dalam menjalankan suatu kegiatan atau program yang sudah direncanakan. Organizing dapat berarti pula sebagai upaya menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga saling berhubungan dan satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Dalam sebuah organisasi, pengorganisasian dilakukan oleh seorang pemimpin. Kecerdasan pemimpin dalan mengorganisasikan sumber daya (khususnya sumber daya manusia) yang ada akan menentukan tingkat keefektifan proses pencapaian tujuan. Proses organizing yang umum ditempuh terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut.
a. Membagi pekerjaan yang akan dilakukan serta menetapkan tugas-tugas dan tanggung jawab
b. Membentuk susunan jabatan dan peranan dengan memberi nama.
c. Membentuk sistem-sistem kekuasaan dan status formal.
d. Membentuk suatu struktur organisasi untuk melangsungkan komunikasi internal.
Proses pengorganisasian tidak akan lepas dari kegiatan staffing atau pembagian kerja dan penentuan struktur kerja organisasi. Berhubungan dengan struktur organisasi perlu kalian ketahui beberapa variasi struktur organisasi sebagai berikut.
A.)   ORGANISASI GARIS
Teori tentang organisasi garis di ungkapkan oleh Henry Fayol.Ciri ciri stuktur
Organisasi garis adalah sebagai berikut.
1.    Organisasi masih kecil,praktis dan sederhana
2.      Jumlah karyawan sedikit
3.      Pimpinan dan karyawan saling mengenal
4.      Spesialisasi kerja belum tinggi
5.      Hanya mengenal satu komando
6.      Struktur organisasi sangat sederhana
7.      Garis komando dari atas ke bawah sebaliknya tanggung jawab dari atas ke bawah.
Organisasi garis mempunyai beberapa kebaikan,di antaranya sebagai berikut.
1.      kesatuan komando terjamin dengan baik karena pimpinan beradara di satu tangan
2.      Hanya mengenal satu komando sehingga tidak membingungkan karyawan
3.      Proses pengambilan keputusan cepat
4.      Karna jumlah karyawan sedikit rasa solidaritas dan kekeluargaan di antara karyawan tinggi
5.      Pembagian kerja jelas dan mudah di lakukan
Di samping memiliki kebaikan,organisasi garis juga memiliki beberapa keburukan di.          antaranya sebagai berikut.
1.    Tugas dan tanggung jawab pimpinan sangat besar
2.    Organisasi terlalu bergantung pada satu orang,yaitu pimpinan
3.    Ada kecenderungan pimpinan berbuat otokrasi
4.    Sistim kerja setiap hari bersifat individual
5.    Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
6.    Tidak ada pimpinan yang serba bisa sehingga terjadi kesalahan lebih besar

B.)   ORGANISASI GARIS DAN STAFF
Teori organisasi garis dan staf di ungkapkan oleh Harrington Emerson.ciri ciri organisasi garis dan staf sebagai berikut.
1.    Di pergunakan dalam organisasi yang bersifat kompleks
2.    Daerah kerjanya luas,karyawan banyak
3.    Terdapat dua kelompok karyawan,yaitu kelompok staf sebagai penasihat dan kelompok garis sebagai pelaksana
4.    Mempunyai bidang bidang yang beraneka ragam dan rumit
Organisasi garis dan staf diantaranya mempunyai beberapa kebaikan,diantaranya sebagai berikut.
1.    Dapat digunakan oleh setiap organisasi besar
2.    Pengambilan keputusan yang sehat dapat di peroleh karena mempunyai staf ahli
3.    Ada pembagian tugas yang jelas di antaranya lembaga staf dan garis
4.    Prinsip the right man in the right place dapat di terapkan
Beberapa keburukan sebagai berikut.
1.    Jumlah tenaga yang di perlukan cukup banyak
2.    Karena perusahaan besar karyawan cenderung tidak mengenal
3.    Solidaritas karyawan kurang
4.    Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi koordinasi sulit di terapkan

C. ORGANISASI FUNGSIONAL

Teori organisasi fungsional diungkapkan oleh F.W. Taylor. Ciri ciri organisasi fungsional sebagai berikut.
1)      Setiap pimpinan dapat memberikan pemerintah kepada setiap bawahan sepanjang ada  hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
2)      Setiap pemimpin dapat menerima pemerintah dari pimpinan mana saja asal lebih tinggi  kedudukannya.
3)      Tidak terlalu menekankan pada struktur hirerarki.
4)      Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu  pimpinan.
Organisasi fungsional memiliki beberapa kebaikan, diantaranya sebagai berikut.
1)      Adanya spesialis dalam pekerjaan sehingga dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
2)      Pembagian tugas-tugas jelas.
3)      Koordinasi mudah dijalankan dalam satu fungsi.
4)      Menggunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Disamping memmiliki kebaikan, organisasi fungsional juga memiliki beberapa keburukan, yaitu sebagai berikut.
1)      Kemungkinan terjadi ada seorang pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas.
2)      Karena adanya spesialis, sukar mengadakan tour of duty.
3)      Keteraampilan karyawan terbatas padda suatu bidang.
4)      Tidak adanya koordinasi yang bersifat menyeluruh.
5)      Setiap karyawan telah mementingkan bidangnya sehingga sikap individual lebih menonjol.
3. Fungsi Penggerakan (Actuating)
Fungsi penggerakan berhubungan langsung dengan kegiatan yang bertujuan agar kegiatan yang bertujuan agar orang-orang yang gterlibat dalam organisasi dapat bekerja sesuai dengan pebagian kerja yang sudah ditetapkan pada tahap perorganisasian.
            Fungsi actuating dapat diartikan pula sebagai tindakan memengaruhi dan menggerakan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Kegiatan memotivasi  dan mengarahkan orang orang yang terlibat dalam melaksanakan perrencanaan menjadi kegiatan pokok dari fungsi penggerakan.
            Adapun R. Stogdill mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah proses memengaruhi aktivitas dari suatu kelompok yang terorganisasi dalam setiap usahanya menuju tujuan yang ditetapkan dan prestasi. Sementara tim pemandu, antusiasme, kasih, kepercayaan, vitalitas, gairah, obsesi, konsisten, penggunaan simbol-simbol, perhatian sebagaimana diilustrasikan dengan isi kalender seseorang, drama total (dan juga menejemen), menciptakan pahalawan dalam semua level, coaching, secara efektif mengawasi, dan berbagai hal lain, kepemimpinan harus ada dalam semua level dalam organisasi.
4. Fungsi Pengawasan (Controling)
Fungsi pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengamatan, penilaian dan pengendalian proses kerja organisasi agar sesuai dengan perencanaan dan mengarah kepada tujuan yang sudah ditetapkan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan perencanaan atau tidak mengarahkan kegiatan pada tujuan yang sudah ditetapkan.
Fungsi pengawasan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a.       Menetapkan standar prestasi.
b.      Mengukur prestasi yang sedang berjalan dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.
c.       Mengambil tindakan untuk memperbaiki prestasi yang tidak sesuai standar.

d.      Mengawal setiap tahapan kegiatan organisasi agar selalu sesuai dengan perencanaan dan mengarah pada tujuan.


Pengertian manajemen


A.  PENGERTIAN MANAJEMEN
MANAJEMEN berasal dari bahasa prancis kuno yakini management yang berarti seni melaksanakan dan mengatur menurut G.R Terry,seperti dikutip oleh Hasanudin (2004) menyatakan bahwa MANAJEMEN adalah proses tertentu yang terdiri atas kegiatan merencanakan,mengorganisasikan,menggerakan sumberdaya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Adapun marty parker seperti dikutip oleh Hasanudin (2004) menganggap MANAJEMEN merupakan suhu seni ,sementara S.P Hasibuan (2008) mengucapkan bahwa MANAJEMEN adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan .
Berdasarkan PENGERTIAN MANAJEMEN tersebut dapat di simpulkan bahwa MANAJEMEN dapat di pandang sebagai seni maupun ilmu dalam mengatur segala sumberdaya (manusia,alam,modal dan sebagainya) untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.adapun manajer adalah seseorang yang karena pengalaman ,pengetahuan,dan ketrampilannya di percaya oleh suatu organisasi untuk memimpin,mengatur,mengelola dan mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan. Namun demikian pada dasar nya setiap manusia selalu melakukan manejemen bagi dirinya sendiri ataupun keluarganya untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta merealisasikan tujuan tujuan yang di inginkan (self management).
Berdasarkan ruang lingkup manajer dapat di bagi menjadi dua,yaitu sebagai berikut
1.    Manajer umum ,yaitu manajer yang mengawasi ,mengatur, dan bertangung jawab atas satuan kerja keseluruhan atau yang mencakup semua maupun beberapa kegiatan kegiatan fungsional suatu kerja.
2.    Manajer fungsional,yaitu manajer yang mempunyai tanggung jawab hanya atas suatu kegiatan organisasi atau perusahaan ,seperti produksi,pemasaran, keuangan, kepegawaian, dan akuntansi.


rangkuman materi lapisan tanah

Lapisan tanah
  • tanah berasal dari batuan yang telah lapuk. Tanah merupakan sumber penghidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
  • tanah terdiri dari beberapa lapisan. bagian bagian tanah pada setiap lapisan berbeda beda. perbedaan itu disebabkan karena bahan bahan yang terkandung didalam tanah itu tidak sama. lapisan lapisan tanah antara lain sebagai berikut:
  1. Tanah lapisan atas
Lapisan tanah atah berwarna kehitam hitaman. Kapisan tanah atas gembur dan subur. Tanah ini subur karena banyak mengandung humus dan berbagai jasad hidup. Tanah ini sangat cocok untuk kehidupan tumbuh tumbuhan.
  1. Tanah lapisan bawah
Warna tanah lapisan bawah lebih muda dari pada warna tanah lapisan atas. Tanah ini kurang subur karena mengandung humus dan jasad hidup.
3.      Lapisan bawah induk tanah
Bahan induk tanah berwrna kemerah merahan. Tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah berasal dari bahan induk tanah.
4.      Lapisan batuan induk
Batuan induk itu pejal dan merupakan lapisan yang paling bawah.

·      Tanah tidak hanya terdiri atas satu lapisan saja. Susunan lapisan tanah terdiri atas : humus, lempung, geluh, pasir, dan krikil
·      Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung humus dan perbandingan bagian pasir, geluh, dan lempungnya hampir sama.
·      Peristiwa penyuburan tanah sangat bergantung pada makhluk hidup yang ada didalam tanah. Hewan yang sangat berguna adalah cacing, mikroba, dan binatang binatang kecil lainnya. Mereka membentuk serta mengatur air dan udara dalam tanah. Hewan hewan tadi mengubah sisa sisa daun, ranting, batang, akar, dan sisa binatang yang telah busuk menjadi humus. Mereka bernapas, mencari makan kesana kemari sehingga menjadi tanah subur.
·      Tumbuhan dapat tegak berdiri karena kokohnya perakaran didalam tanah. Di dalam tanah, akar akar tumbuhan menyerah zat zat hara.
·      Agar tanah tetap subur, perlu dilakukan usaha penyuburan tanah. Penyuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk.
Kita kenal jenis jenis pupuk sebagai berikut :
a.    Pupuk kandang, yaitu pupuk yang berasal dari kotoran hewan, misalnya kotoran kambing, kerbau, sapi, dan sebagainya.
b.    Pupuk hijau, yaitu pupuk yang berasal dari sisa sisa tumbuhan hijau, misalnya ranting dan batang.
c.    Pupuk kompos, yaitu pupuk yang berasal dari sampah dan daun daunan yang membusuk dalam tanah.
d.   Pupuk buatan, yaitu pupuk yang dibuat oleh pabrik pabrik pupuk, misalnya urea, NPK, TSP, ZA, dan sebagainya.
<!-- Start of KOMISI GRATIS Script -->
<script type="text/javascript" src="https://komisigratis.com/ads.php?pub=67851"></script>

<!-- End of KOMISI GRATIS Script -->

·      Pengikisan tanah oleh air disebut erosi. Erosi akan menghanyutkan humus sehingga tanah menjadi gersang dan tandus. Untuk menghindari erosi dapat dilakukan dengan cara memperbanyak jumlah dan jenis tanaman. Akar tanaman akar menyerap air kedalam tanah dan daun daunnya dapat mengurangi jatuhnya air hujan ke tanah.
·      Macam macam erosi :
a.    Erosi deflasi yaitu erosi yang ditimbulkan oleh angin. Erosi ini terjadi didaerah gurun pasir yang luas, misalnya di Saudi Arabia atau di Gurun Sahara (Afrika)
b.    Erosi marine (Abrasi), yaitu erosi yang disebabkan oleh pukulan pukulan gelombang air laut.. abrasi dapat mengakibatkan jebolnya tebing tebing pantai.
·      Upaya menjaga kelestarian serta kesuburan tanah dan mengurangi pengikisan tanah oleh air, dapat dilakukan dengan cara :
a.    Terasering/sengkedan; yaitu tanah yang miring pada lereng gunung dan dibuat berjenjang.
b.    Reboisasi; yaitu penghijauan dan penanaman kembali tanah tanah bekas hutan yang gundul.
c.    Pemupukan; yaitu untuk mengganti zat zat makanan tumbuhan yang makin berkurang karena telah dipergunakan oleh tumbuhan atau dihanyutkan oleh air.
d.   Pergiliran tanaman; agar kebutuhan zat zat di dalam tanah dapat terpenuhi.
e.    Melarang penebangan liar; dengan cara mengeluarkan UU tentang lingkungan hidup dan disertai dengan sangsi yang tegas


c.        

Friday, January 12, 2018

Resep Sop Ayam Sederhana


     



Resep Sop Ayam Sederhana

         Resep sup ayam ini memang sederhana tapi cukup enak dijadikan hidangan sehat buat keluarga selain itu pula dapat menyegarkan badan terutama bila badan terasa tidak enak. Jadi cobalah membuat sup, nikmati dalam keadaan masih hangat soo.. alhasil badan akan terasa segar dan hangat. Sup ayam yang masuk dalam resep masakan praktis dan cepat (yang begini biasanya jadi favorit ibu-ibu) ini juga disukai oleh anak-anak karena rasanya yang gurih dan berasa banget ayamnya.

          Sup ayam yang sederhana ini pengerjaannya hanya membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 30 menit dan selanjutnya sup istimewa ini siap disajikan. Bahan yang dibutuhkan selain ayam adalah sayuran standar sup ayam seperti kentang, dan wortel, sebagai tambahan bisa ditambahkan seledri, daun bawang dan taburan bawang goreng. Sedangkan untuk bumbu sup ayam cukup menggunakan garam, bawang putih dan merica (lada). Agar lebih jelas, silahkan lihat resep dan cara membuat sup ayam yang enak dan lezat berikut ini

Hasil gambar untuk resep sop ayam sederhana

    Bahan Utama : 1 ekor daging ayam   


    Bahan-bahan Sup Ayam :
    • 2 buah wortel, dipoBahan Utama : 1 ekor daging ayam   tong-potong sesuai selera
    • 2 batang seledri, dipotong-potong sesuai selera
    • 2 batang daun bawang, dipotong-potong sesuai selera
    • 1 buah kentang, dipotong bentuk dadu sesuai selera
    • Bawang goreng secukupnya, untuk taburan

    Bumbu-bumbu :
    • 3 siung bawang putih, di geprek
    • Garam dapur, secukupnya
    • Merica, secukupnya

    Cara Membuat Sup Ayam Sederhana

    • Bersihkan ayam kemudian potong jadi 2 bagian besar, kemudian rebus hingga mendidih. matikan
    • Angkat ayam, pisahkan dengan tulangnya kemudian dagingnya disuwir-suwir dengan garpu dan masukan kembali dalam air kaldu.
    • Rebus kembali hingga mendidih, tambahkan kentang, wortel dan bawang putih, kecilkan api dan didihkan kembali sampai sayuran menjadi empuk.
    • Aduk sup, bumbui dengan garam dan merica, jangan lupa cicipi. tambahkan seledri dan daun bawang. matikan
    • Sajikan dalam keadaan hangat di mangkuk, taburkan bawang goreng bila suka.

    Okey selamat berkreasi di dapur tentunya sambil mencoba resep sup ayam.

    Pentingnya Belajar Ilmu Tajwid

    PENTINGNYA BELAJAR ILMU TAJWID


    1. HUKUM NUN MATI
    – Izh-har Halqi, yaitu pembacaan nun mati atau tanwin yang sesuai makhroj-nya (tidak di-ghunnah-kan) apabila bertemu dengan salah satu huruf izhhar.
    Huruf-huruf izhhar adalah : ء ـ ة ـ ع ـ ح ـ غ ـ خ
    Contoh-contoh izhhar:
    مِنْ هَادٍِ ـ مِنْ عِلْمٍِ ـ عَيْنٍِ ءانِيَةٍِ ـ فَرِيْقًَا هَدَى ـ يَنْهَوْنَ ـ أَنْعَمْتَ

    – Idgham, yaitu pengucapan nun mati atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf-huruf idgham, atau pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang di-tasydid-kan. Ketentuan ini berlaku ketika pertemuan nun mati dengan huruf idgham dalam dua kata yang terpisah. Idgham dibagi dua yaitu:
    > Idgham bil ghunnah atau ma’al ghunnah (yang harus digunakan)
    > Idgham bila ghunnah (yang tidak boleh digunakan)
    Huruf-huruf idgham bil ghunnah : ي ـ ن ـ م ـ و
    Huruf-huruf idgham bila ghunnah : ل ـ رContoh-contoh idgham :
    أَنْ يَضْرِبَ ـ خَيْرًا يَرَاهُ ـ مَالاًَ لُّبَدًا ـ أن لَّمْ
    Dikecualikan empat kata yang tidak boleh dibaca sesuai dengan kaidah ini, karena pertemuan nun mati dengan huruf idgham dalam satu kata. Cara membacanya harus jelas dan disebut izhhar muthlaq, yaitu:
    الدُّنْيَا ـ بُنْيَانْ ـ قِنْوَانْ ـ صِنْوَانْ
    – Iqlab, yaitu pengucapan nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf ba’ yang berubah menjadi mim dan disertai dengan ghunnah.
    Contoh-contoh iqlab: أَن بُوْرِكَ ـ يَنْبُوْعً ـ سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ
    – Ikhfa’ Haqiqi, yaitu pengucapan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf ikhfa’ memiliki sifat antara izhhar dan idgham dengan disertai ghunnah. Huruf-huruf ikhfa’ berjumlah 15, yaitu:
    ص ـ ذ ـ ث ـ ك ـ ج ـ ش ـ ق ـ س ـ د ـ ط ـ ز ـ ف ـ ت ـ ض ـ ظ
    Contoh ikhfa’ haqiqi: مِنْ صِيَامٍِ ـ فَانْصُرْنَا ـ مَاءًَ ثَجَّاجًا ـ قَوْلاًَ سَدِيْدًا
    2. HUKUM MIM MATI
    – Ikhfa’ Syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan ba’. Cara pengucapannya mim tampak samar (bibir tanpa ditekan kuat) disertai dengan ghunnah. Contoh: تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍِ
    – Idgham Mitslain, atau idgham mimi yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim. Cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah.
    Contoh: إنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌ
     Izh-har Syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan selain huruf mim dan ba’. Cara pengucapannya adalah mim harus dibaca jelas, harus tampak jelas tanpa ghunnah, terutama ketika bertemu dengan fa’ dan waw. Sedikitpun mim tidak boleh terpengaruh makhroj fa’ dan waw walaupun makhrojnya berdekatan/sama. Contoh: أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ـ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ
    3. HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID
    Setiap mim dan nun yang bertasydid wajib dighunnahkan. Ketika membaca mim yang bertasydid cara membacanya bibir harus merapat dengan sempurna, dan ketika membaca nun yang bertasydid ujung lidah harus menempel pada makhroj nun dengan sempurna/kuat. Contoh:
    عَمَّ يَتَسَاءَلُوْنَ ـ فَأُمُّهُ هَاوِيَةًَ ـ يَـأَيُّهَاالْمُزَّمِّلْ
    4. HUKUM LAM TA’RIF (ALIF LAM)
    Berdasarkan cara pembacaannya ini, alif lam dibagi menjadi dua macam :
    – Alif Lam Qamariyah, yakni alif lam harus dibaca jelas ketika menghadapi huruf-huruf berikut: ء ـ ب ـ غ ـ ح ـ ج ـ ك ـ و ـ خ ـ ف ـ ع ـ ق ـ ي ـ م ـ ه
    Contoh : الْخَالِقُ ـ الْعِلْمُ ـ الْقَادِرُ ـ الْمَرْجَانْ ـ الْجَنَّةُ
    – Alif Lam Syamsiyah, yakni alif lam harus dibaca idgham (masuk ke dalam huruf berikutnya) apabila bertemu dengan huruf-huruf berikut:
    ط ـ ث ـ ص ـ ر ـ ت ـ ض ـ ذ ـ ن ـ د ـ س ـ ظ ـ ز ـ ش ـ ل
    Contoh: النُّوْرُ ـ الدِّيْنُ ـ الصَّلاَةُ ـ اللَّيْلُ
    5. HUKUM MAD
    Mad adalah memanjangkan lama suara ketika mengucapkan huruf mad. Huruf mad ada tiga yaitu :
    – و (waw sukun) yang huruf sebelumnya berharokat dhommah.
    – ي (ya’ sukun) yang huruf sebelumnya berharokat kasrah.
    – ا (alif) yang huruf sebelumnya berharakat fat-hah. Contoh: نُوحِيـهَـا
    Mad secara umum terbagi menjadi dua, yaitu Mad Ashli dan Mad Far’i.
    I. Adapun pembagian mad Ashli adalah sebagai berikut:
    a. Mad Thabi’i, yaitu mad yang tidak terpengaruhi oleh sebab hamzah atau sukun, tetapi didalamnya ada salah satu huruf mad yang tiga; alif, ya’, waw. Contoh: إِيَّاكَ – يَدْخُلُوْنَ – فِيْ جِيْدِهَا
    b. Mad Badal, yaitu apabila terdapat hamzah bertemu dengan mad. Panjangnya 2 harakat.
    Contoh: أُوْتِيَ – ءَادَمَ – إِيْمَانٌُ – اِيْتُوْنِيْ
    c. Mad ‘Iwadh, yaitu berhenti pada huruf yang bertanwin fat-hah. Panjangnya 2 harakat. Catatan:
    Huruf Hamzah yang bertanwin fat-hah terkadang disudahi dengan alif, atau terkadang didahului alif, cara membaca tetap sama 2 harakat. Dan pengecualian berhenti pada Ta’ Marbuthah yang bertanwin fat-hah cara membacanya ta’ harus mati dan berubah menjadi Ha’.
    Contoh: عَلِيْمًا حَكِيْمًا – غَفُوْرًا رَحِيْمًا – لَيْسُوْا سَوَاءًَ – جُزْءًَا
    d. Mad Tamkin, yaitu apabila terdapat ya’ bertasydid bertemu dengan ya’ sukun. Panjangnya 2 harakat.
    Contoh: وَإِذَا حُيِّيْتُمْ – فِيْ الأُمِّيِّيْنَ
    e. Mad Shilah Qashirah, yaitu apabila terdapat ha’ dhamir (bunyi hu atau hi) bertemu dengan selain
    hamzah. Panjangnya 2 harakat.
    Contoh: وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ – لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ
    Keterangan:
    – Ha’ dhamir tidak dibaca panjang 2 harakat apabila salah satu huruf sesudah atau sebelumnya mati. Kecuali ayat 69 didalam surah Al-Furqan, yaitu:
    وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً maka ha’ dibaca panjang 2 harakat walaupun sebelumnya didahului huruf mati. Mad ini disebut Mad Al-Mubalaghah.
    – Selain ha’ dhamir tidak dibaca panjang.
    Contoh: لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفعا
    II. Adapun pembagian mad Far’i adalah sebagai berikut:
    – Mad Far’i yang bertemu dengan hamzah ada 3 macam:
    a. Mad Wajib Muttashil, yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Panjangnya 4 harakat ketika washal, sedangkan dalam keadaan waqaf boleh dibaca 4, 5 atau 6 harakat.
    Contoh: إِذَا جَاءَ نَصْرُ اﷲ – مَنْ يَعْمَلْ سُوءاًَ…
    b. Mad Ja’iz Munfashil, yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah. Panjangnya 4 atau 5 harakat.
    Contoh: اﷲ وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا – فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍِ
    c. Mad Shilah Thawilah, yaitu apabila terdapat ha’ dhamir bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah. Panjangnya 4 atau 5 harakat.
    Contoh: أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ – يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
    – Mad Far’i yang bertemu dengan Sukun atau Tasydid ada 5 macam:
    a. Mad Farqi, yaitu mad badal sesudahnya berupa huruf yang bertasydid. Panjang 6 harakat. Mad ini hanya terjadi pada 2 kalimat dan terdapat di dalam tiga surat, yakni surat Al-An’am : 143-144, Yunus : 59 dan An-Naml : 59.
    Lafazhnya: قُلْ ء الذَّكَرَيْنِ – ء اﷲ خَيْرٌ
    b. Mad Lazim Kilmiy Mutsaqqal, yaitu apabila huruf atau bacaan mad sesudahnya berupa huruf yang bertasydid. Panjangnya 6 harakat.
    Contoh: مِنْ دَابَّةٍ – حَـاجَّ – تَحَـاضُّوْنَ
    c. Mad Lazim Kilmiy Mukhoffaf, yaitu mad badal sesudahnya terdapat huruf sukun. Panjangnya 6 harakat, dan mad ini hanya terdapat pada surat Yunus: 51 dan 91. Contoh: ءالـٰنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ
    d. Mad Lazim Harfiy Mutsaqqal, yaitu mad yang terjadi pada huruf Muqaththa’ah yang terdapat di sebagian beberapa awal surat. Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan nama hurufnya, dibaca panjang 6 harakat dan diidghamkan. Contoh: الـم = أَلِفْ لاَمْ مِيْم – طسم = طاَ سِيْن مِيْم
    e. Mad Lazim Harfiy Mukhaffaf, yaitu mad yang terjadi pada huruf Muqaththa’ah yang terdapat disebagian beberapa awal surat. Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan nama hurufnya, dibaca panjang 6 harakat, tetapi tanpa diidghamkan. Contoh: ق = قَافْ – عسق = عَيْنْ سِيْنْ قَافْ
    – Mad Far’i karena waqaf, ada 2 macam:
    a. Mad ‘Aridh Lissukun, yaitu apabila mad thabi’i jatuh sebelum huruf yang diwaqafkan. Panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harakat.
    Contoh: إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ – الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
    b. Mad Liin, yaitu apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya berupa waw sukun atau ya’ sukun yang didahului oleh huruf berharakat fat-hah. Panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harakat.
    Contoh: خَوْف – الصَّيْف – البَيْت – عَلَيْهِ – مَثَلُ السَّوْءِ
    6. AT-TAFKHIM DAN AT-TARQIQ
    Tafkhim berarti menebalkan suara huruf, sedangkan Tarqiq adalah menipiskannya. Tafkhim dan Tarqiq terdapat pada 3 hal :
    a. Lafazh Jalalah, yaitu lafazh Allah. Al Jalalah maknanya adalah kebesaran atau keagungan. Cara membacanya ada dua macam, yaitu tafkhim dan tarqiq.
    Lafazh Jalalah dibaca tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut:
    – Berada di awal susunan kalimat atau disebut Mubtada’ (Istilah tata bahasa Arab). Contoh: اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
    – Apabila Lafazh Jalalah berada setelah huruf berharakat fat-hah.
    Contoh: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
    – Apabila Lafazh Jalalah berada setelah huruf berharakat dhammah.
    Contoh: نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ
    Sedangkan dibaca Tarqiq apabila sebelum lafazh Jalalah huruf berharakat kasroh. Contoh: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
    b. Huruf-huruf Isti’la ( خ – ص – ض – غ – ط – ق – ظ )
    Semua huruf isti’la harus dibaca tafkhim, dengan dua tingkatan. Pertama, tingkatan tafkhim yang kuat, yakni ketika sedang berharakat fat-hah atau dhammah. Kedua, adalah tingkatan tafkhim yang lebih ringan, yakni ketika berharakat kasrah atau ketika sukun dengan huruf sebelumnya berharakat kasrah. Juga harus dibaca tafkhim apabila nun mati atau tanwin (hukum ikhfa’ haqiqi) bertemu dengan huruf isti’la, kecuali apabila bertemu dengan huruf ghain dan kha’. Sebaliknya, seluruh huruf istifal (huruf-huruf selain huruf isti’la) harus dibaca tarqiq, kecuali ra’ dan lam pada lafazh jalalah.
    c. Huruf Ra’, dibacanya tafkhim apabila:
    – Ketika berharakat fat-hah.
    – Ketika berharakat dhammah.
    – Ra’ sukun sebelumnya berharakat fat-hah.
    – Ra’ sukun sebelumnya huruf berharakat dhammah.
    – Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf berharakat fat-hah.
    – Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf berharakat dhamaah.
    – Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya alif.
    – Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya waw.
    – Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf yang mati, dan didahului huruf
    fat-hah atau dhammah.
    – Ra’ sukun sebelumnya hamzah washal.
    – Ra’ sukun sebelumnya huruf berharakat kasrah dan sesudahnya huruf isti’la
    tidak berharakat kasrah serta berada dalam satu kalimat.
    Sedangkan huruf Ra’ dibaca tarqiq apabila keadaannya sebagai berikut:
    – Ra’ berharakat kasrah.
    – Ra’ sukun sebelumnya berharakat kasrah dan sesudahnya bukan huruf isti’-
    la, atau bertemu huruf isti’la namun dalam kata yang terpisah.
    – Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf kasrah atau ya’ sukun.
    – Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya bukan huruf isti’la dan sebelumnya di
    dahului oleh kasrah.
    Kemudian Ra’ yang boleh dibaca tafkhim atau tarqiq:
    – Ra’ sukun sebelum berharakat kasrah dan sesudahnya huruf isti’la berhara-
    kat kasrah.
    – Ra’ sukun karena waqaf, sebelumnya huruf isti’la sukun yang diawali de-
    ngan huruf berharakat kasrah.
    – Ra’ sukun karena waqaf dan setelahnya terdapat ya’ terbuang.
    7. IDGHAM
    Idgham artinya memasukkan atau melebur huruf. Idgham dibagi 3 yaitu:
    a. Idgham Mutamatsilain, yaitu apabila berhadapannya dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya.
    Contoh: اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَر – وَقَد دَّخَلُوْا – يُدْرِكـكُّمُ الْمَوْتُ
    b. Idgham Mutajanisain, yaitu apabila berhadapannya dua huruf yang sama makhrajnya, namun sifatnya berlainan. Yaitu pada makhraj huruf:
    (ط-د-ت) – (ظ-ذ-ث) – (م-ب)
    Contoh: قَـد تَّبَيَّـنَ dibaca langsung masuk ke huruf ta’
    ارْكَب مَّعَنَـا dibaca langsung masuk ke huruf mim
    c. Idgham Mutaqaribain, yaitu apabila berhadapannya dua huruf yang ham-pir sama makhraj dan sifatnya. Yaitu pada huruf ق – ك dan ل – ر .
    Contoh: أَلَمْ نَخْلُقـّكُمْ dibaca tanpa meng-qalqalah-kan qaf
    وَقُل رَّبِّ dibaca tanpa menampakkan lam
    8. TANDA-TANDA WAQAF (BERHENTI)
    – م yaitu tanda waqaf yang menunjukkan penekanan untuk berhenti.
    – لا yaitu tanda waqaf yang menunjukkan dilarang berhenti secara total (tidak melanjutkan membaca lagi), jika sekedar mengambil nafas dibolehkan.
    – صلى yaitu tanda waqaf boleh berhenti, namun washal lebih utama.
    – ج yaitu tanda waqaf yang menunjukkan waqaf atau washal sama saja.
    – قلى yaitu tanda waqaf yang menunjukkan lebih baik berhenti.
    – yaitu tanda waqaf agar berhenti pada salah satu kata.
    9. ISTILAH-ISTILAH DALAM AL-QUR’AN
    a. Sajdah. Pada ayat-ayat sajdah disunahkan melakukan sujud tilawah. Sujud ini dilakukan di dalam atau diluar shalat, disunahkan pula bagi yang membaca dan yang mendengarkannya. Hanya saja ketika didalam shalat, sujud atau tidaknya tergantung pada imam. Jika imam sujud, makmum harus mengikuti, dan begitu pula sebaliknya. Ayat Sajdah terdapat dalam surat: 7:206, 13:15, 16:50, 17:109, 19:58, 22:18, 22:77, 25:60, 27:26, 32:15, 38:24, 41:37, 53:62, 84:21, 96:19.
    b. Saktah ( س ) yaitu berhenti sejenak tanpa bernafas. Ada didalam surat: 18:1-2, 36:52, 75:27, 83:14. Contoh: كَلاَّ بَلْ رَانَ
    c. Isymam, yaitu menampakkan dhammah yang terbuang dengan isyarat bibir. Isymam hanya ada di surat Yusuf ayat 11, pada lafazh لاَ تَأْمَنَّا
    d. Imalah, artinya pembacaan fat-hah yang miring ke kasrah. Imalah ada di dalam surat Hud ayat 41, pada lafazh بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا dibaca “MAJREHA”.
    e. Tas-hil, artinya membaca hamzah yang kedua dengan suara yang ringan atau samar. Tas-hil dibaca dengan suara antara hamzah dan alif. Terdapat di dalam surat Fushshilat ayat 44, pada lafazh أَأَعْجَمْيٌّ hamzah yang kedua terdengar seperti ha’.
    f. Nun Al-Wiqayah, yaitu nun yang harus dibaca kasrah ketika tanwin bertemu hamzah washal, agar tanwin tetap terjaga.
    Contoh: نُوْحٌ ابْنَهُ – جَمِيْعًا الَّذِيْ
    g. Ash-Shifrul Mustadir, yaitu berupa tanda (O) di atas huruf mad yang menunjukkan bahwa mad tersebut tidak dibaca panjang, baik ketika washal maupun waqaf (bentuknya bulatan sempurna, dan biasanya terdapat di mushaf-mushaf timur tengah).
    Contoh: لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُواْ
    h. Ash-Shifrul Mustathilul Qa’im, yaitu berupa bulatan lonjong tegak (0) biasanya diletakkan di atas mad. Mad tersebut tidak dibaca panjang ketika washal, namun dibaca panjang ketika waqaf.
    Contoh: أَنَاْ خَيرٌ – لَكِنَّاْ
    i. Naql, yaitu memindahkan harakat hamzah pada huruf sebelumnya.
    Contoh: ﺑﺌﺲَ الاِسْمُ dibaca ﺑﺌﺴَلِسْمُ

    bidang bidang manajemen

    Bidang - Bidang Manajemen 1.Manajemen Produksi Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukam untuk mengatir pemamfaatan atau...